Catherine Rohr, Malaikat Di Sarang Penyamun

Internasional / 11 December 2008

Kalangan Sendiri

Catherine Rohr, Malaikat Di Sarang Penyamun

Puji Astuti Official Writer
5834

Wanita ini cantik, berpendidikan tinggi, dan pernah mengecap sukses di Wall Street, namun sesuatu telah membawanya memasuki penjara di negara bagian Texas. Catherine Rohr, wanita berambut coklat dengan senyum yang manis ini masuk penjara bukan karena melakukan suatu kejahatan, namun karena sebuah panggilan dari hati Allah.

Berada di penjara dan dikelilingi para bos gangster bagi banyak orang mungkin menyeramkan, apalagi jika ia seorang wanita. Namun Catherine melihat sesuatu yang lain di mata para narapidana itu.

"Sewaktu pertama kali saya diundang mengunjungi penjara, dalam bayangan saya, saya seperti akan mengunjungi sebuah kebun binatang, dimana ada banyak kandang berjeruji berisi binatang. Dan ketika saya datang, saya begitu kagum dengan semua yang saya lihat," ungkapnya.

Dia terkesima bagaimana Tuhan berbicara pada dirinya melalui orang-orang di penjara itu. Pria-pria itu sedang dalam sebuah proses pencarian sesuatu sama seperti dirinya.

"Saya melihat sebuah kesempatan pada diri pria-pria itu. Mereka bisa menjadi pemimpin-pemimpin di komunitas mereka."

Sejak hari itu, Catherine mulai membantu para narapida itu membuat "business plan" melalui program PEP - Prison Entrepreneurship Program (Red - program pelatihan wirausaha di penjara).

Program ini di mulai oleh Catherine dan dibantu oleh suaminya pada tahun 2004. Tantangan yang harus mereka hadapi tidak sedikit. Teman-temannya di New York berkata bahwa Catherine sudah gila karena mengundurkan diri dari pekerjaannya, menjual rumahnya dan mengosongkan semua tabungannya hanya untuk para narapidana.

Pejabat penjara sendiri pesimis sewaktu mendengar rencananya.

"Orang-orang ini untuk mengirim surat ke ibunya saja harus diajari. Dan Anda ingin mengajarkan mereka membuat business plan?"

Menurutnya, seringkali masyarakat dan juga orang Kristen dengan mudah menghakimi dan memandang sebelah mata para narapidana. Padahal mereka itu pribadi yang sama berharganya dengan kita dimata Tuhan. Dan di Alkitab pun ada para pembunuh yang bertobat dan dipakai Tuhan, seperti Musa, Daud, dan juga Rasul Paulus.

Hal tersebut yang memotivasi Catherine untuk berani habis-habisan bagi visi Tuhan ini. Pertama kali memulai pelayanannya ini di Texas, seluruh uangnya habis, bahkan dia dan suaminya harus menumpang dirumah temannya.

"Pada titik ini, saya menjadi seorang peminta-minta professional bagi organisasi yang sedang saya bangun," kata Catherine sambil tersenyum.

"Pada minggu pertama itu, saya mengumpulkan lebih dari $40.000. Pada tahun pertama lebih dari $ 230.000, tahun kedua $ 680.000, dan di tahun ketiga $1.7 juta. Dan pada tahun ini target saya adalah $ 3 juta."

Berdasarkan statistik, 60 hingga 70 persen narapidana yang sudah keluar dari penjara akan kembali lagi. Namun mereka yang mengikuti program PEP dari Catherine Rohr ini hanya 5 persen yang kembali. Sebuah keberhasilan yang luar biasa bukan?

Ketika di tanya bagian mana yang paling dianggapnya sebagai upah dari kerja kerasnya, Catherine berkata,"Saya pikir adalah waktu wisuda. Bagi setengah dari orang-orang yang mengikuti kelas kami, ini akan menjadi pertama kalinya bagi mereka menggunakan toga. Dan kami juga mengundang keluarga mereka untuk melihat anak mereka atau ayah mereka... sehingga mereka akan bangga pada orang tersebut, dan mungkin ini untuk pertama kalinya dalam hidup mereka. Anda tidak akan menemukan momen seperti ini di Wall Street."

Catherine Rohr, wanita yang berani terjun ke sarang penyamun dan membawa Tuhan ke tengah-tengah mereka sehingga hidup mereka berubah. Jika Catherine bisa membuat perbedaan, Anda pun bisa. Temukan panggilan hidup Anda.

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami